Total Tayangan Halaman

Rabu, 14 Maret 2012

Jika Jarang Dilakukan,Bercinta dan Olahraga Beresiko Kena Jantung

Berolahraga atau berhubungan seks meningkatkan risiko serangan jantung tiga kali lipat beberapa jam sesudahnya, terutama jika kegiatan tersebut jarang dilakukan. Namun, pasien jantung tidak harus menjauhkan diri dari kegiatan seks atau olahraga hanya karena temuan ini.
Meskipun tiga kali lipat peningkatan risiko serangan jantung terdengar menakutkan, kemungkinan mengalami serangan jantung setelah berolahraga atau bercinta masih sangat rendah, yaitu hanya 3 di antara 1.000.000 kesempatan.
“Jelas, kita tidak seharusnya menafsirkan temuan bahwa aktivitas fisik atau aktivitas seksual adalah aktifitas yang berbahaya. Efeknya pada tingkat individu masih sangat kecil,” kata peneliti, Issa Dahabreh, MD dari Tufts Medical Center’s Institute for Clinical Research and Health Policy Studies, di Boston, Massachusetts seperti dilansir CNN:

Peserta penelitian yang lebih aktif secara fisik tampaknya lebih tahan terhadap serangan jantung karena bercinta atau olahraga.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik bisa memicu serangan jantung, namun besarnya risiko belum jelas. Maka Dahabreh dan rekannya menganalisis ulang data dari 14 penelitian sejak tahun ke 1980-an.
Semua penelitian menggunakan rancangan penelitian yang disebut case-crossover, di mana kegiatan para peserta dalam satu sampai dua jam menjelang serangan jantung dibandingkan dengan rutinitas biasa.
Jika aktivitas fisik atau seks lebih umum selama periode menjelang serangan jantung dari pada waktu lainnya, maka penelitian akan menyarankan bahwa hal itulah yang memicu serangan.
Beberapa jam setelah berolahraga, risiko serangan jantung meningkat sekitar 3,5 kali. Dan risikonya meningkat sekitar 2,7 kali dalam waktu dua jam setelah berhubungan seks. Aktivitas fisik juga lima kali lipat berisiko menyebabkan kematian mendadak akibat serangan jantung.
Namun, penelitian yang dimuat dalam Journal of American Medical Association ini menegaskan bahwa risiko serangan jantung berkurang sebesar 45 persen jika peserta penelitian melakukan latihan fisik tambahan dalam satu minggu. (Sumber: Detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar